Jumat 15 Mar 2024 12:33 WIB

Peran Penting Financial Check-Up: Pengertian, Manfaat, dan 8 Cara Praktis Melakukannya

Financial check-up penting untuk kesejahteraan dan kemapanan hidup, membantu membenahi anggaran keuangan pribadi. Berikut penjelasan selengkapnya:

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Cermati
Foto: Cermati
Cermati

Keuangan yang sehat dapat menjamin kesejahteraan dan kemapanan hidup seseorang. Untuk itu, financial check up menjadi salah satu yang vital dan penting dalam membenahi anggaran keuangan pribadi.

Selain agar terhindar dari pailit atau kejatuhan, pemeriksaan keuangan secara berkala bisa membuat seseorang lebih cepat kaya raya, kesejahteraan yang lebih terjamin, dan mencapai target finansialnya di masa depan.

Apa Itu Financial Check Up?

Financial Check Up

Secara harfiah, singkatnya financial check up berarti meninjau, memeriksa dan mengevaluasi sektor keuangan secara rutin. Layaknya kesehatan tubuh yang perlu dijaga, dipelihara dan dipertahankan, demikian juga dengan keuangan yang sehat.

Seseorang akan memeriksakan kesehatan tubuhnya ke dokter demi untuk mendiagnosa penyakit tertentu. Sama halnya dengan kesehatan keuangan, financial check up bertujuan untuk memeriksa jika keadaan keuangan seseorang sedang “berpenyakit” atau sehat.

Financial Check Up Menjaga Keuangan Tetap Sehat

Apa itu keuangan yang sehat? Sederhananya, keuangan yang sehat ialah kondisi ketika jumlah pengeluaran lebih kecil dari pemasukan.

Kondisi finansial yang sehat umumnya tampak dari jumlah pemasukan yang lebih besar ketimbang pengeluaran—tidak lebih besar pasak daripada tiang. Selain itu, kesehatan finansial juga berarti jumlah aset jauh lebih banyak daripada utang.

Jika ternyata situasi finansial sedang tidak baik, evaluasi dan perencanaan finansial yang lebih baik perlu segera dilakukan. Dengan berbenah keuangan, maka solusi terbaik bisa ditemukan sehingga status ekonomi dan taraf hidup bisa lebih ditingkatkan.

Untuk itu, diperlukan pemeriksaan keuangan yang rutin dan terorganisir agar tetap mapan dan sejahtera, serta terhindar dari kesulitan finansial yang bisa menyebabkan kebangkrutan.

Manfaat Financial Check Up

Financial check up merupakan bagian dari pengelolaan keuangan yang baik. Financial check up bermanfaat untuk menjaga keuangan tetap sehat serta meningkatkan kemapanan dan kesejahteraan hidup seseorang.

Selain untuk mengetahui kondisi finansial secara pasti, financial check up juga bisa membuat pengeluaran lebih terkendali, membantu mempersiapkan tabungan untuk masa depan, serta mempermudah seseorang dalam pengambilan keputusan keuangan yang tepat dan terbaik agar tetap sehat dan mapan sejahtera secara keseluruhan.

Dengan mengetahui dan memahami kondisi finansial secara rinci berdasarkan gambaran keuangan yang riil dan jelas akan membantumu mempersiapkan keuangan dengan lebih baik untuk masa depan.

Kondisi finansialmu akan tergolong sehat apabila jumlah utang berkurang (atau lebih baik lagi tanpa utang), skor kredit stabil dan tidak menunggak. Selain itu, kondisi keuangan yang sehat dapat terlihat dari jumlah pengeluaran sesuai budget, tersedia dana darurat lebih dari cukup, net worth positif, serta ada asuransi yang diperlukan.

Yang paling utama, keuangan yang sehat akan tampak dari terpenuhinya segala kebutuhan, baik pokok (pangan, sandang, papan) atau primer, sekunder maupun tersier dengan sejahtera.

Jadi misal, jika kamu ingin mengubah rencana finansial seperti memangkas pengeluaran konsumtif untuk membangun kas dana darurat, maka financial check up akan sangat membantu untuk menemukan jalan keluar terbaik.

Kamu pun bisa menentukan langkah di setiap bulannya guna mencapai financial goals tersebut. Contohnya dengan mengambil side job hingga stop berlangganan streaming tertentu.

Kapan Financial Check Up Perlu Dilakukan?

Memantau dan mengecek kondisi keuangan idealnya dilakukan setiap 12 bulan sekali. Dan kamu bisa melakukannya sendiri ataupun bersama pasangan. Periksa apakah kondisi finansialmu masih berada di jalur yang tepat dalam hal pengelolaannya.

Lantas, apa saja yang perlu diperiksa saat financial check up? Poin-poinnya meliputi arus pemasukan dan pengeluaran rutin (cash flow), sampingan hingga passive income, harta kekayaan bersih (net worth), utang piutang, asuransi, pajak, investasi dan aset, kelancaran rasio aset, hingga tabungan.

Periksa juga apakah dana darurat serta biaya kesehatan tersedia dengan aman agar terhindar dari risiko fatal serta hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.

Cara Melakukan Financial Check Up

Cara Melakukan Financial Check Up

Berikut beberapa cara mudah yang bisa kamu lakukan untuk melakukan financial check up.

1. Menentukan Tujuan Keuangan Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Tujuan keuangan jangka pendek dan jangka panjang yang terarah dapat membantu dalam proses pengecekan keuangan. Ibarat GPS, peta dan kompas, tujuan keuangan dalam setahun, lima tahun, 10 tahun, 25 tahun hingga 50 tahun ke depan bisa mengarahkanmu melakukan persiapan dan perencanaan dengan lebih mantap.

Dengan mengetahui apa saja yang ditargetkan, diharapkan kamu pun dapat lebih secara efektif dan efisien dalam mengarahkan upaya finansialmu. Sebagai contoh, tetapkan target dan tujuan keuanganmu untuk jangka pendek dan jangka panjang. Di antaranya seperti menabung untuk biaya pernikahan, membeli rumah, pendidikan anak, dana darurat, biaya asuransi kesehatan, hingga dana pensiun.

2. Meninjau Semua Pemasukan dan Pengeluaran

Catat secara rinci semua sumber pemasukan dan pengeluaran, baik yang rutin maupun tidak. Temukan pengeluaran mana yang paling besar, seperti budget untuk tempat tinggal, sekolah, internet dan lainnya.

Lalu, lakukan evaluasi yang sesuai untuk keuangan yang lebih sehat. Adakah yang perlu diperbaiki? Adakah yang bisa lebih ditingkatkan lagi?

Dengan melakukan peninjauan ini, kamu bisa memangkas pengeluaran yang tidak perlu dan terhindar dari pemborosan. Dana yang tersedia pun bisa dialokasikan ke dalam pos yang sesuai dengan tujuan dan target keuanganmu.

3. Mengatur Besaran Anggaran Belanja Bulanan dengan Bijak

Atur besaran dana anggaran yang bisa dibelanjakan per bulannya dengan bijak. Lakukan peninjauan dan evaluasi untuk mengurangi pengeluaran yang tidak perlu. Sebisa mungkin, susun anggaran bulanan secara realistis berdasarkan penghasilan, lalu patuhi dengan disiplin.

Perhatikan juga pola belanjamu. Jangan sampai terjebak dalam gaya hidup konsumtif yang berlebihan atau impulsive buying. Sebaliknya, belanjalah dengan bijak dan prioritaskan pengeluaranmu untuk kebutuhan terpenting saja.

4. Menelaah Jumlah Utang, Pajak serta Tanggungan

Selanjutnya, kamu akan ingin menelaah berapa jumlah utang, pajak serta tanggungan keuanganmu. Pastikan untuk memprioritaskan pelunasan utang yang suku bunganya paling tinggi agar terhindar dari utang membengkak yang membuat keuanganmu merugi.

5. Periksa Kepemilikan Aset dan Investasi

Periksa kepemilikan aset seperti kondisi rumah, tanah, kendaraan, dan lainnya. Pastikan seluruh aset terawat dengan sebaik mungkin. Lakukan hal yang sama terhadap investasi. Review hasil pertumbuhan investasi secara berkelanjutan dan jangan sampai merugi.

 

6. Mengecek Penggunaan Asuransi

Kepemilikan asuransi akan sangat berguna ketika dihadapkan dengan situasi yang tidak menguntungkan. Ini mencakup situasi medis seperti sakit, atau kondisi yang lebih gawat darurat seperti terjadinya kecelakaan hingga membutuhkan operasi.

Asuransi merupakan perlindungan, jaminan bahkan investasi untuk menangani situasi buruk yang tidak terduga. Oleh sebab itu, rencanakan anggaran asuransi kesehatan, asuransi kendaraan dan lainnya yang dapat membantu meminimalisir kerugianmu.

Untuk yang belum mendaftar asuransi, pastikan besaran jumlahnya sesuai kesanggupan serta tidak melebihi neraca keuangan yang dianggarkan.

7. Menyiapkan Dana Darurat dan Dana Pensiun

Makin gemuk ketersediaan dana darurat dan dana pensiunmu, akan makin terjamin masa depanmu. Pasalnya, dana darurat merupakan salah satu fondasi untuk mencapai financial freedom yang diidamkan.

Idealnya, seseorang memiliki dana darurat minimal sebesar 12x biaya hidupnya per bulan. Jadi misal jika biaya hidupmu per bulan sekitar Rp7 juta, maka Rp7 juta x 12 bulan = Rp84 juta.  

Ingatlah juga untuk memperbarui rencana pensiunmu. Makin dekat seseorang dengan usia pensiun, akan makin kecil pula risiko yang diambil dalam investasinya. Lakukan penyesuaian yang diperlukan sejak dini untuk persiapan dana pensiun yang matang.

8. Menyusun Strategi, Mengevaluasi dan Membuat Anggaran yang Sesuai

Kamu akan ingin menghindari lebih besar pasak daripada tiang. Kamu juga ingin mengalami peningkatan kekayaan. Jadi, persiapkanlah rincian keuangan masa depanmu dan keluarga dengan lebih baik secara total dan menyeluruh untuk mewujudkannya.

Lakukan perencanaan, penyesuaian dan evaluasi yang diperlukan. Kemudian, susun strategi berdasarkan tujuan keuanganmu di masa depan dan kondisi finansialmu saat ini. Salah satunya termasuk dengan mengatur dokumen pembagian aset dan harta kekayaan seperti surat wasiat sejak dini untuk warisan keluarga.

Terus Melatih Diri untuk Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan yang Lebih Baik

Kesehatan finansial hanya bisa tercapai setelah seseorang mengetahui, memahami, menyadari dengan jelas dan rinci, kemudian mengambil kendali dan bertanggung jawab penuh atas kondisi keuangan mereka.

Hal ini meliputi kesanggupan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, mengelola utang dengan sebaik mungkin, hingga membangun perencanaan keuangan yang terbaik.

Dengan melakukan pemeriksaan keuangan secara rutin dan teratur, kamu pun bisa melakukan identifikasi masalah finansial yang ada, atau area mana saja yang sekiranya memerlukan perbaikan. Selain itu, anggaran pengeluaran pun akan jadi lebih terkontrol sehingga kesehatan keuangan dapat semakin dioptimalkan secara keseluruhan.

Jika sudah begitu, niscaya keuanganmu akan senantiasa aman, nyaman, sehat dan sejahtera. Yuk, latih diri agar semakin andal merencanakan dan mengelola keuangan pribadi demi hidup dan masa depan yang lebih baik.

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement