Dalam dunia investasi, setiap pelaku di pasar modal pasti akan melakukan transaksi jual beli aset di harga pasar yang berlaku. Tapi, tahukah kamu jika terdapat opsi bagi investor untuk menentukan harga jual aset yang jauh lebih tinggi atau lebih rendah dari harga pasar aset dasar atau underlying asset.
Opsi tersebut dikenal dengan sebutan deep in the money yang ternyata dilakukan oleh investor untuk tujuan tertentu. Bagi investor pemula, opsi ini tentu memunculkan tanda tanya karena dianggap tidak wajar. Padahal, opsi tersebut bukan hal yang mengherankan dan penting dipahami oleh para pemain pasar modal berpengalaman.
Nah, untuk memahami lebih lanjut tentang apa itu deep in the money, cara kerja, hingga contoh penerapannya, simak penjelasan berikut ini.
Selengkapnya tentang Deep in the Money
Secara sederhana, deep in the money merupakan opsi bagi investor agar menentukan harga jual aset miliknya jauh di atas atau di bawah harga aset dasar atau underlying asset. Apabila memilih opsi tersebut, investor sudah menambah atau mengurangi harga jual aset dengan nominal yang disebut dengan nilai intrinsik dari aset. Bagi yang belum tahu, nilai intrinsik atau intrinsic value adalah selisih nilai aset sebenarnya dan harga penawaran suatu aset saat akan diperjualbelikan.
Terkait hal tersebut, deep in the money sebagai opsi pasti mempunyai selisih atau delta sebesar ataupun mendekati 100 persen nilai aset dasarnya. Artinya, harga opsi diperkirakan akan menurun atau meningkat nyaris setara dengan perubahan harga pasar dari sekuritas dasarnya.
Secara teori, deep in the money bisa dipahami sebagai kebalikan dari opsi deep out of the money. Pasalnya, deep out of the money tidak memiliki nilai intrinsik serta nilai ekstrinsik minimal. Walaupun begitu, keduanya memiliki nilai delta mendekati nol.
Bagaimana Cara Kerja Deep in the Money?
Mengacu pada penjelasan IRS atau Internal Revenue Service, deep in the money bisa diartikan sebagai berikut:
- Opsi apa pun yang memiliki masa berlaku kurang dari 90 hari dengan strike price yang 1 tingkat lebih rendah dibanding harga penawaran paling tinggi saham pada pasar.
- Opsi apa pun yang memiliki masa berlaku lebih dari 90 hari dengan harga 2 tingkat lebih rendah ketimbang harga penawaran paling tinggi saham pada pasar.
Sebuah opsi dianggap sebagai deep in the money apabila berada pada in the money atau ITM hingga lebih dari 10 USD. Jadi, jika opsi beli atau call option dianggap deep in the money, artinya harga penawaran atau strike price setidaknya 10 USD lebih rendah dibanding harga aset dasarnya, atau pada opsi jual atau put option 10 USD lebih tinggi. Namun, untuk ekuitas dengan harga lebih rendah, selisih harganya bisa saja hanya 5 USD atau di bawahnya untuk disebut sebagai opsi deep in the money.
Ciri atau karakteristik utama dari jenis opsi ini ialah nilai intrinsiknya cukup besar. Guna menghitung nilai opsi beli, kamu perlu mengurangi strike price atau harga penawaran dari harga pasar aset dasar. Sementara pada opsi jual, kamu harus menambahkan strike price pada harga aset dasar di pasar.
Dengan cara kerjanya tersebut, deep in the money kerap dianggap sebagai strategi yang mumpuni untuk diaplikasikan investor jangka panjang, khususnya dibanding opsi ATM atau at the money serta opsi OTF atau out of the money. Berinvestasi di opsi jenis ini memiliki kemiripan dengan investasi di aset dasarnya. Yang membedakan, pemegang opsi ini memiliki keuntungan berupa pengeluaran capital lebih rendah, risiko lebih terjaga, serta potensi imbal hasil lebih menjanjikan.
Hal yang Penting Diperhatikan terkait Deep in the Money
Dengan deep in the money, investor bisa mendapatkan imbal hasil setara dengan fluktuasi harga selayaknya pemegang saham sebenarnya. Padahal, biaya pembelian pada opsi jenis ini lebih rendah dibanding aset dasarnya. Walaupun begitu, bukan berarti penggunaan opsi ini tak memiliki risiko.
Karena opsi kontrak mempunyai jangka waktu atau masa berlaku, berbeda dengan saham, investor produk tersebut perlu memastikan aset dasarnya bergerak di arah yang diinginkan. Sehingga, entah itu lebih tinggi untuk opsi beli atau lebih rendah untuk opsi jual, investor opsi ini bisa menentukan sendiri waktu terbaik untuk mengeksekusinya asal pada periode yang telah ditentukan. Baru dengan begitu, investor bisa mendapatkan keuntungan dari opsi jenis ini.
Tentunya, akan selalu ada kemungkinan saham bergerak berlainan arah dengan pergerakan yang diinginkan investor. Ketika hal tersebut terjadi, sudah pasti investor opsi ini akan menelan kerugian. Dalam kondisi ini, nilai intrinsik akan menurun atau sepenuhnya hilang sehingga hanya meninggalkan biaya opsi yang kian merugikan investor.
Umumnya, investor atau trader akan mengantisipasi risiko ini dengan melakukan eksekusi lebih cepat, di mana praktik tersebut hanya berlaku pada opsi jenis Amerika saja. Dengan melakukan langkah ini, investor bisa memastikan keuntungan dari posisi yang dimilikinya, sekaligus meraih tingkat bunga atau pembagian dividen yang lebih menguntungkan.
Contoh Penerapan Deep in the Money
Anggap saja kamu sebagai investor membeli opsi beli bulan Mei pada saham perusahaan A dengan harga penawaran 175 ribu rupiah per 1 Januari 2024. Harga penutupan dari saham perusahaan tersebut adalah 210 ribu rupiah pada 1 Januari 2024, dan harga penawaran opsi beli tersebut pada hari yang sama ialah: 150 ribu, 175 ribu, 210 ribu, 225 ribu, dan 235 ribu.
Dikarenakan jangka waktu opsi di atas 90 hari, opsi beli dengan harga penawaran 150 ribu (2 tingkat harga penawaran dari 210 ribu) tergolong sebagai deep in the money. Di waktu yang sama, opsi tersebut kemungkinan memiliki nilai delta di angka tinggi 0,90s.
Walaupun begitu, contoh opsi deep in the money di atas masih belum memasukkan aspek pajak, biaya investasi atau finansial, serta tarif nasihat dari penyedia produk tersebut. Di samping itu, aspek terkait tujuan investasi, toleransi risiko, dan kondisi keuangan tetap harus diperhatikan oleh investor yang tertarik untuk menggunakan jenis kontrak opsi ini. Dengan begitu, investor bisa memastikan jika penerapan kontrak opsi ini sesuai dengan kebutuhannya, termasuk terkait risiko dari kerugian modal investasi.
Pahami Cara Kerjanya agar Mampu Gunakan Deep in the Money Option dengan Tepat
Intinya, deep in the money adalah jenis opsi dengan harga penawaran atau strike price secara signifikan lebih rendah atau lebih tinggi dibanding harga pasar aset dasarnya. Dengan begitu, opsi ini secara umum hanya berisikan nilai intrinsik saja. Memiliki cara kerja yang unik tersebut, investor bisa meraih potensi keuntungan yang setara dengan pemegang aset dasar sebenarnya, meski menanggung biaya transaksi yang lebih rendah.