Hidradenitis suppurativa atau biasa dikenal sebagai bisul merupakan benjolan merah berisi nanah. Peradangan pada folikel rambut ini disebabkan oleh infeksi bakteri S.aureus yang kerap ditemukan pada kulit dan lapisan dalam hidung.
Pada dasarnya, bakteri tersebut tidak menimbulkan gangguan apapun, tetapi akan menjadi infeksi jika terdapat luka gores atau gigitan serangga pada kulit.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko munculnya bisul, seperti obesitas, kurang menjaga kebersihan, memiliki daya tahan tubuh yang lemah, menjalani kemoterapi, kontak langsung dengan penderita bisul, memiliki infeksi luka, dan sering menggunakan pakaian ketat.
Lalu, bagaimana cara menyembuhkannya? Simak penjelasan berikut ini.
Cara Menyembuhkan Bisul
Untuk mengobati bisul dengan ukuran kecil, kamu bisa melakukannya sendiri di rumah. Kompres bisul menggunakan kain bersih yang direndam air hangat selama 10 menit. Cara ini dapat mengurangi rasa nyeri dan membantu keluarnya nanah.
Saat sudah pecah, bersihkan nanah dengan kain kasa yang sudah diberikan alkohol dan sabun antibakteri. Tutup bisul pecah menggunakan kain kasa steril. Kamu bisa mengganti perban sesering mungkin, minimal dua kali sehari.
Perlu diingat, kamu tidak boleh memecahkannya dengan paksa. Hal ini dapat memperparah infeksi sekaligus memicu penyebaran bakteri.
Apakah Perlu Dilakukan Operasi Bisul?
Jika tidak pecah hingga lebih 2 minggu, makin besar bahkan lebih dari 5cm, terasa sangat sakit, dan disertai demam, kamu harus segera memeriksakan diri ke dokter.
Selain itu, bagi kamu yang memiliki bisul berukuran besar, juga dapat mengunjungi dokter. Biasanya, dokter akan memberikan resep obat-obatan, seperti benzocaine, mupirocin, dan gentamisin, untuk merawatnya.
Selain itu, jika kondisi bisul terlalu besar, peradangannya tak kunjung mereda, atau bisul kerap muncul meski nanah telah dikeluarkan, dokter akan menyarankan untuk melakukan operasi. Terdapat empat tindakan pembedahan untuk menanganinya.
1. Insisi dan Drainase
Pada tindakan ini, dokter akan mengeluarkan cairan dari lesi dengan menyayat kulit terlebih dahulu. Meski tidak mencegah munculnya lesi kembali, prosedur ini dapat menghilangkan rasa sakit dan memberikan kelegaan.
2. Punch Debridement
Tindakan ini juga kerap disebut mini-unroofing, yaitu operasi minor yang dilakukan untuk menghilangkan lesi tunggal atau nodul. Prosedur ini merupakan operasi kecil untuk mengeluarkan folikel penyebab nodul atau lesi. Tindakan ini cukup efektif untuk mencegah pertumbuhan nodul dan lesi kembali.
3. Unroofing
Prosedur unroofing disebut juga deroofing yang merupakan operasi umum untuk mengobati hidradenitis lanjutan supurativa. Tindakan ini dilakukan dengan memotong kulit dan daging yang terdapat bisul dan terhubung melalui terowongan di bawah kulit.
4. Pemotongan
Teknik bedah agresif ini akan mengeluarkan jaringan yang meradang, menghilangkan lesi dan jaringan lunak di sekitarnya, dan jaringan parut lainnya. Bagian kulit sehat kemungkinan besar akan digunakan untuk mengganti jaringan parut (cangkok kulit) dan menutupi area operasi untuk membersihkan luka.
Biaya Operasi Bisul di Puskesmas
Operasi bisul dapat dilakukan di puskesmas. Dokter akan membuat sayatan kecil dan membuat saluran untuk mengeluarkan nanah. Untuk bisul dengan infeksi yang lebih dalam, dokter akan menutup bisul dengan kain kasa steril untuk menyerap dan mengeluarkan sisa nanah.
Tindakan bedah sederhana tersebut bisa dilakukan di puskesmas dengan tarif yang berbeda-beda sesuai dengan kebijakan puskesmas. Meski demikian, biaya operasi bisul di puskesmas termasuk terjangkau, yaitu sekitar mulai dari Rp20.000.
Selain itu, ada juga puskesmas yang kini tidak memungut biaya alias gratis untuk tindakan operasi atau memecahkannya.
Biaya Operasi Bisul di Rumah Sakit
Selain di puskesmas, operasi bisul bisa dilakukan di rumah sakit. Untuk biayanya, tergantung dengan kondisi dan jenis tindakan yang dilakukan. Kamu bisa mengunjungi dokter spesialis kulit untuk memeriksakan bisul.
Biasanya, dokter kulit pula yang menentukan jenis operasi yang harus dilakukan. Misalnya, untuk tindakan Insisi dan Drainase di rumah sakit dibanderol mulai dari Rp260.000 hingga Rp2.800.000.
Namun, biaya operasi bisul di rumah sakit swasta Indonesia juga ada yang mencapai hingga Rp40 juta. Hal ini kembali lagi karena seberapa parah kondisi yang diderita pasien.
Operasi Bisul Menggunakan Asuransi Kesehatan
Operasi bisul di rumah sakit dapat menggunakan asuransi kesehatan. Biasanya, operasi bisul merupakan tindakan bedah kecil dan tidak perlu melakukan rawat inap.
Meski demikian, tidak menutup kemungkinan untuk proses penyembuhan secara menyeluruh, pasien diharuskan melakukan rawat inap.
Sebelum melakukan operasi, sebaiknya kamu menanyakan kembali pagu asuransi kesehatan apakah termasuk operasi bisul. Jika termasuk, kamu bisa tenang melakukan operasi bisul.
Dengan memiliki asuransi kesehatan, kamu dapat memanfaatkannya untuk melakukan operasi bisul. Hal ini akan membantu kestabilan finansial kamu.
Operasi Bisul Menggunakan BPJS Kesehatan
Kabar baiknya, operasi bisul merupakan salah satu operasi yang ditanggung BPJS Kesehatan. Bagi peserta JKN-KIS dapat melakukan prosedur sesuai yang diberlakukan pemerintah.
Biasanya, untuk operasi bisul kecil dapat dilakukan di faskes tingkat 1 atau di puskesmas. Namun, bagi pasien dengan bisul yang dalam akan dirujuk ke faskes tingkat 2 atau rumah sakit yang dapat menangani operasi yang lebih besar.
Jangan Malu Berobat Bisul
Meski bukan penyakit yang kronis, bisul dapat mengganggu kenyamanan dan berpotensi berkembang lebih ganas. Maka dari itu, jangan malu untuk mengobatinya ke dokter sebelum menjadi lebih parah.